Thursday, July 12, 2018

Faktor-faktor yang Dapat Menyebabkan ASI Berkurang


Beberapa ibu menyusui kemungkinan pernah menikmati produksi air susu ibu (ASI) mengalami penurunan atau tidak sebanyak lazimnya. Apabila bermacam-macam sistem telah dikerjakan tetapi belum berhasil, Bunda bisa mencari kemungkinan penyebabnya, sehingga bisa dicari solusi yang cocok.

Produksi ASI yang menurun tentu memicu kekhawatiran ibu mengenai kecukupan asupan nutrisi bayi, khususnya bagi bayi yang hanya mengkonsumsi ASI. Yuk, cari tahu apa saja penyebabnya, sekaligus sistem mengatasinya.


Biasanya produksi ASI berkurang sebab ada dilema tertentu yang menyebabkan frekuensi menyusui berkurang. Contohnya, puting Bunda sakit ketika menyusui, atau Bunda sedang kelelahan. Kecuali itu, ada beberapa elemen yang juga bisa menyebabkan produksi ASI berkurang, di antaranya:

Tak segera mulai menyusui
Mungkin Bunda terlalu lama menunggu sebelum mulai rutin menyusui atau terlalu lama mengambil jeda sebelum menyusui. Keadaan ini menyebabkan rangsangan pada tubuh Bunda untuk memproduksi ASI menjadi berkurang.

Pelekatan yang tidak ideal
Pelekatan mulut bayi pada payudara kurang ideal sehingga bayi tidak mengisap ASI dengan bagus,

Tubuh ibu sedang menyesuaikan dengan keperluan bayi
Setelah bayi melewati usia 6 bulan, keperluan ASI -nya akan meningkat. Ketika Si Kecil menjadi lebih sering menyusu, Bunda mungkin merasa payudara lebih kosong sehingga seakan ASI terasa kurang.

Stres atau mengalami pengalaman traumatis
Berkurangnya ASI bisa dinikmati oleh ibu yang sempat mengalami stres ketika menjadi ibu baru, ataupun sempat mengalami pengalaman traumatis setelah melahirkan. Apalagi bila pengalaman tersebut sempat memengaruhi kondisi jasmaniah, contohnya perdarahan setelah melahirkan. Ditambah lagi, kondisi seperti ini bisa membikin ibu terpisah dengan bayi untuk dirawat.

Gangguan fungsi tiroid
Ibu juga bisa menikmati ASI berkurang bila mengalami hipotiroidisme atau berkurangnya fungsi tiroid. Kenapa seperti itu? Ini sebab tiroid turut serta dalam membatasi hormon menyusui, merupakan oksitosin dan prolaktin.

Konsumsi obat atau kontrasepsi
Ibu mengkonsumsi obat tertentu, antara lain konsumsi pil KB yang mengandung estrogen. Kecuali itu, obat demam dan alergi yang mengandung pseudoephedrine juga bisa mengurangi produksi ASI. Obat-obatan ini sayangnya banyak dipasarkan bebas di pasaran, sehingga Bunda perlu lebih jitu dalam membaca label obat sebelum mengonsumsinya.

Mengonsumsi terlalu banyak rempah tertentu
Peppermint, oregano, dan ekstrak thyme bisa mengurangi produksi ASI. Sebaiknya konsumsi bahan-bahan ini dalam kadar terbatas.

Kecuali itu, pasokan ASI yang berkurang juga bisa dialami pada ibu yang pernah menjalani operasi payudara, memiliki berat badan berlebih atau obesitas, tekanan darah tinggi ketika hamil, serta diabetes yang tidak ditangani dengan bagus.

Biasanya, penurunan pasokan ASI tidak akan berbahaya bayi. Melainkan konsisten perlu diwaspadai, sebab bila diperbolehkan, lama kelamaan bisa menyebabkan bayi mengalami kekurangan nutrisi, khususnya pada usia di mana ASI merupakan satu-satunya sumber asupan nutrisi bagi bayi.

Apabila banyak sistem telah dicoba tetapi produksi ASI dirasa masih kurang, Bunda bisa memeriksakan diri ke dokter, atau memanfaatkan layanan konsultasi laktasi. Melainkan, selama berat badan Si Kecil cukup, membuang air kecilnya normal, serta dia sehat dan aktif, maka Bunda tidak perlu terlalu cemas. Konsisten semangat memberikan ASI.

No comments:

Post a Comment

Rahasia Kredit Mobil Bekas atau Baru

Bagi sebagian orang, membeli dan memiliki sebuah kendaraan beroda empat bukanlah sebuah hal yang susah untuk dibuat, secara khusus bagi ...